Rabu, 05 Agustus 2015

KAU



Oleh Azizah Noor Qolam
 
Kala malam bayanganmu selalu datang dalam imajinasiku. Kau hiasi dengan tarian-tarianmu yang lemah gemulai. Kau goreskan dalam ingatanku seulas senyum yang tak bisa aku lupakan. Kau terlalu indah untuk dilupakan. Karena kau penghuni dalam jiwaku. Setiap hembusan nafasku, dan debar jantungku. Ah...andai saja waktu bisa ku putar kembali. Aku ingin bersamamu.
“ Dil, Kamu marah, ya?” Indra menjajari langkahku dengan sepeda motornya.
Aku hanya memasang wajah super cemberut. Sebel dari tadi aku menunggunya. Eh....dia malah mau pergi keundangan pernikahan temannya.
“ Maafin aku, dong. Aku janji nggak bakalan mengulanginya lagi,”
Aku masih dengan raut wajah yang sama. Cemberut. Namun ia tetap berjuang untuk bisa mendapatkan kata maaf dariku. Tak pernah aku menemukan pria seperti ini. Ia rela pulang-pergi Bandung-Garut hanya untuk bertemu denganku. Aku pun luluh melihat perjuangannya....
“ Kamu mau beli apa?”
Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum. Aku hanya fokus pada aksesoris yang akan aku beli. Biasalah usaha kecil-kecilan. Karena melihatku sibuk memulah dan memilih aksesoris. Akhirnya ia pergi ke pedagang buah-buahan. Entah apa yang ia beli?
“ Mba, yang ini setengah losin, yang ini satu losin, dan yang ini dua losin,”
Penjual aksesoris langsung mengambil barang yang aku maksud dan membuatkan nota harganya. Tak lama kemu dia Indra pun datang membawa satu kilo buah mangga.
Dia yang perhatian, dia yang baik, dia yang penyabar, dia yang penyayang, dia yang sopan, dan kini dia hilang ditelan kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar